Rabu, 23 Mei 2012

integritas iman dan teknologi


BAB 1
Integritas Iman dan Teknologi
1.      Pengertian iman dan teknologi
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.        
Pengetahuan yang dimiliki manusia ada dua jenis, yaitu:
a.       Dari luar manusia, ialah wahyu, yang hanya diyakini bagi mereka yang beriman kepada Allah. Ilmu dari wahyu diterima dengan yakin, sifatnya mutlak.
b.      Dari dalam diri manusia, dibagi dalam tiga kategori : pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Ilmu dari manusia diterima dengan kritis, sifatnya nisbi.

Ilmu pengetahuan dalam sudut pandang filsafat : segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah
Ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an : proses pencapaian segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat dan obyeknya sehingga memperoleh kejelasan
Teknolgi : salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan yang berkarakteristik netral dan obyektif
2.      Integritas iman dan teknologi
Dalam pandangan Islam, antara iman, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut Dienul Islam.Di dalam Dienul Islam terkandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau ikhsan
Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya
3.      Keutamaan orang yang berilmu
Jika manusia berlaku adil dengan semua yang makhluk hidup di alam ini, maka disini letak kebenaran norma moral yang baik, dimana manfaat yang dieroleh dari alam ini, harus juga memberikan manfaat kepada manusia lain
Manusia menyesuaikan pada hidupnya dengan irama yang ditentukan oleh lingkungan alam. Karena perubahan lingkungan alam berada diluar kendali tangan manusia, maka manusia memasrahkan diri kepada lingkungan
4.      Interaksi iman dan teknologi
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Di dalam al-Qur’an dinyatakan yang artinya “Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam kebumi) dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar  mereka ingat”.
Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan seni. Ilmu dan teknologi yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.







BAB 2
Penutup
1.      Kesimpulan
Integritas artinya satu kesatuan yang utuh, tidak terpecah belah dan cerai berai. Integritas meliputi keutuhlengkapan anggota-anggota yang membentuk suatu kesatuan dan jalinan hubungan yang erat, harmonis dan mesra antara anggota-anggota kesatuan itu.Kehidupan manusia yang hanya mengutamakan materi dan tergantung pada intelektualitasnya, sesungguhnya hampa tanpa makna. Kehidupan duniawi tidak dapat dipisahkan dari spiritualitas, kehidupan lahir tidak dapat diceraikan dari kehidupan batin, kemajuan pada satu aspek tidak bias mengabaikan aspek yang lain.

Realitas kekinian menunjukkan keresahan akibat terpisahnya iman dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian orang barat mulai cemas melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menafikan spiritualitas. Mereka khawatir kalau perkembanganyang sekarang ini berlangsung terus, akan membawa kehancuran bagi diri mereka sendiri. Beginilah kegoncangan yang sedang menimpa suatu masyarakat dan kehidupan yang sekuler.

Menanggapi hal tersebut, Islam menawarkan solusi yang tuntas. Islam tidak membedakan antara spiritualitas dengan kehidupan dunia. Keduanya saling terkait dan membutuhkan.Dalam ajaran Islam, iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh, yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Iman diumpamakan akar dari sebuah pohon yang menompang tegaknya ajaran Islam. Ilmu bagaikan batang dan dahan pohon itu yang mengeluarkan cabang-cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan takwa, yang akan menghasilkan amal shaleh, bukan kerusakan alam. Satu pepatah arab yang sangat indah mengatakan, “Ilmu tanpa iman bagaikan pohon yang tiada berbuah.”

Perbuatan baik orang Islam tidak akan bernilai amal shaleh, apabila tidak didasari nilai-nilai iman dan taqwa. Sama halnya dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan lingkungannya bila tidak dikembangkan atas dasar nilai-nilai iman.

Dengan demikian, integritas antara iman, ilmu pengetahuan dan amal shaleh adalah ajaran Islam fundamental. Tidak dikenal pertentangan antara iman, ilmu pengetahuan dan amal shaleh. Iman dan ibadah adalah wahyu dari Allah, sedangkan ilmu pengetahuan bersumber dari Allah yang diperoleh manusia melalui penelitian dan penyelidikan terhadap alam semesta ciptaan Allah. Adapun amal shaleh merupakan perpaduan antara iman dan ilmu pengetahuan.